Dear kamu.....
Kamu yang sering asyik
dengan duniamu sendiri. Kamu yang sering menghilang tanpa kabar hingga
berhari-hari. Kamu yang selalu membuat ku bertanya arti dari semua sikapmu.
Kamu yang selalu berkelakuan menyebalkan yang kadang membuatku putus asa dan
ingin berhenti mempertahankanmu. Namun karena kamu pula aku selalu memilih
bertahan dengan semua kesakitan ini. Hanya karena satu alasan. Aku
menyayangimu.
Pernahkah kamu mencoba merasakan
menjadi aku...?????? tak perlu berlama-lama cukup 1 jam saja. Atau jika itu
sulit kamu cukup membayangkan saja menjadi aku. Mungkin kamu akan tau dan
sedikit mengerti betapa sulitnya menyukaimu. Namun nyatanya aku masih bertahan
hingga detik ini bukan...?
Aku tidak pernah berharap
seperti teman-temanku yang setiap pagi dapat sms walaupun hanya sekedar basa
basi menanyakan ini dan itu. Aku tidak mengharapkan semua itu walaupun
sejujurnya aku ingin. Tapi aku tau itu bukan kamu banget. Kamu terlalu sibuk
mungkin..??? Ya, mungkin. Satu SMS-mu dalam sehari jarang marang mampir ke
kotak masukku.
Kamu selalu bilang “Ayu, jika saya tidak ada kabar itu bukan berarti fandi lupa ayu. Fandy sayang ayu, fandy selalu ingat ayu”. Itulah kata-katamu yang selalu ku ingat saat aku melihat teman-temanku begitu sibuk dengan deringan SMS dihandpone-nya masing-masing.
Mereka sering berkata “kamu kok kuat banget yah yu..? Kalau aku jadi kamu, aku nggak tahan jika tidak SMS-an sehari saja apalagi sampai berhari-hari”.
Kamu selalu bilang “Ayu, jika saya tidak ada kabar itu bukan berarti fandi lupa ayu. Fandy sayang ayu, fandy selalu ingat ayu”. Itulah kata-katamu yang selalu ku ingat saat aku melihat teman-temanku begitu sibuk dengan deringan SMS dihandpone-nya masing-masing.
Mereka sering berkata “kamu kok kuat banget yah yu..? Kalau aku jadi kamu, aku nggak tahan jika tidak SMS-an sehari saja apalagi sampai berhari-hari”.
Setiap kali mereka
berkata seperti itu, ada rasa sakit yang menyusup ke hatiku tapi aku selalu
mencoba mengabaikannya. Saat aku merasa lelah menanti kabarmu, aku berharap ada
SMS kosong yang kau kirim. Meski tanpa satu hurufpun, yang jelas handpone ku
berdering dan aku melihat ada kontak bertuliskan namamu dikotak masukku. Tapi
itu terlalu konyol. Dan lagi-lagi aku hanya bisa menghibur diriku dengan
mengingat kata-katamu.
Kamu...???? Pernahkah
kamu bersyukur memilikiku. Aku selalu bersyukur bisa memilikimu. Kamu ada, kamu
nyata, dan aku menyayangimu. Entah kamu merasakan hal yang sama atau tidak, semuanya
tidak penting bagiku. Membayangkan senyummu, itu sudah lebih dari cukup.
Namun terkadang aku berpikir, “apakah kamu berharap aku ada dihidupmu..????” Atau jika itu terlalu berlebihan, kamu cukup berharap aku ada disetiap kamu butuh aku. Dan kalaupun hanya seperti itu aku tak pernah berpikir untuk lari, aku tak pernah bersembunyi, aku tak pernah menghindar disaat-saat tersulitmu. Walaupun kamu selalu jauh saat aku butuh tempat bersandar. Jauh. Terasa sangat jauh dan sulit aku gapai. Ini tidak adil bukan...? tapi aku tidak pernah merasa seperti itu. Aku bahagia. Aku bahagia kendati itu sulit. Aku tetap bahagia karena itu kamu
Namun terkadang aku berpikir, “apakah kamu berharap aku ada dihidupmu..????” Atau jika itu terlalu berlebihan, kamu cukup berharap aku ada disetiap kamu butuh aku. Dan kalaupun hanya seperti itu aku tak pernah berpikir untuk lari, aku tak pernah bersembunyi, aku tak pernah menghindar disaat-saat tersulitmu. Walaupun kamu selalu jauh saat aku butuh tempat bersandar. Jauh. Terasa sangat jauh dan sulit aku gapai. Ini tidak adil bukan...? tapi aku tidak pernah merasa seperti itu. Aku bahagia. Aku bahagia kendati itu sulit. Aku tetap bahagia karena itu kamu
Kamu. Kamu lagi yang
sering tidak peduli saat kita punya masalah. Saat aku salah sudah jelas aku
harus minta maaf, dan saat kamu salah aku jugalah yang harus minta maaf. Kamu
tidak pernah peduli sesulit apapun posisiku. Kamu tidak peduli betapa lelahnya
aku mengaharap sedikit saja pengertianmu. Tapi aku tak pernah mencoba untuk
tidak peduli denganmu. Aku selalu peduli meskipun hal terkecil dalam hidupmu.
Ada saat dimana aku
menjadi sangat kuat ketika mengingatmu dan membayangkan masa-masa sulit yang
telah aku lewati selama bersamamu. Tawa, tangis, marah, dan semua rasa asem
manis. Itulah yang memberiku sejuta alasan untuk tetap sabar mencintaimu.
Saat keadaan memaksaku
untuk berhenti, aku berpikir untuk tidak mengingatmu. Tapi tak pernah
sedetikpun ingatanku luput darimu. Terlalu sulit untuk tidak mengingatmu.
Aku tidak pernah peduli
apa kata sekelilingku tetantang kamu.Heeyy mau...!!!! Ya, kamuuu. Kamu terlalu
berarti, sehingga aku selalu bisa memberikan sejuta alasan kepada sekelilingku
bahwa kamu hebat, kamu hebat dihatiku. Dan aku mampu mempertahankanmu dengan
keadaan sesulit apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar