Senin, 09 September 2013

Mr.F Korokoroang :-P

Menyesakkan mungkin itulah yang kerap kali ku rasakan setiap kali mengingat kamu. Hatiku seperti diaduk-aduk, kemuadian semua menjadi hampa dan meninggalkan rasa yang teramat sakit.


Pernahkah kamu seperti ini? Memikirkan tentang aku? Memikirkan cerita yang yang tercipta diantara kita? Memikirkan bagaimana nantinya? Apakah kamu merasakan yang disebut “takut kehilangan?”

Aku tidak mau menerka-nerka. Bukan tidak mau hanya saja aku memang tidak sanggup. Setiap aku ingin membaca hatimu aku merasa seperti orang buta. Aku tak mampu melihat. Aku merasakan hatimu terlalu dalam. Aku tidak punya indra keenam untuk mengetahui adakah aku disana. Aku tidak sanggup untuk menyimpulkan, karena aku takut kesimpulanku salah dan membuatku salah berharap. Kamu terlalu jauh. Ya. Jauh sekali. Seperti tanganku yang hanya bisa menunjuk bintang.

Aku pernah bermimpi menulis sebuah buku. Tentang kehidupanku, tentang perasaanku, tentang mimpiku dan mimpi kita, dan tentang kamu juga tentang kita. Buku itu ingin ku persembahkan untuk kamu. Agar saat kamu melupakanku kamu bisa membacanya dan bisa mengingatku lagi. Agar saat kamu ingin pergi kamu punya alasan untuk kembali karena ada banyak mimpi yang telah kita rencanakan bersama “tidakkah kamu ingin mewujudkannya?”. Juga agar kamu tahu bahwa aku menyayangimu dan aku ingin menuliskan semua rasa yang tidak bisa benar-benar aku uangkapkan dihadapanmu.

Aku tidak pernah menyesal telah memilihmu. Tidak akan pernah. Menyayangimu adalah keajaiban untukku. Menyayangimu mengajarkan banyak hal mustahil yang sebelumnya tidak aku percaya. Dan menyanyangimu adalah kisah berharga yang tidak bisa benar-benar ku jelaskan dengan detail dalam setiap tulisanku.

Hanya saja kenyataan ini menyadarkan aku untuk berhenti bermimpi tentang kamu. Kamu terlalu sulit bahkan kadang berujung sakit untuk aku impikan.

Ketika kamu memutuskan untuk pergi, aku masih tetap berdiri disini. Aku hanya bisa melepasmu dengan diam, aku tak punya kekuatan untuk menahanmu. Kamu pergi dengan tiba-tiba. Aku bahkan belum sempat memberitahu diriku untuk bersiap kehilangan. Aku kira aku hanya mimpi, namun ini nyata. Dan aku tersadar kamu tidak disini lagi. Hanya bayang-bayang yang aku lihat. Aku merindukanmu.

Terlalu banyak luka, terlalu banyak kesakitan yang membuat air mataku sering jatuh tanpa bisa aku tahan. Namun rasa ini terlalu tulus. Kamu masih penghuni yang teramat susah aku usir dari hatiku. Bahkan ketika aku sadar kalau aku tak akan pernah bisa menggapai sosokmu. Bagaimana tidak, ketika aku maju satu langkah kamu akan mundur dua langkah. Jalan kita sangat sulit bukan.

Mungkin suatu saat aku akan lelah, aku akan jenuh, aku tidak lagi mampu untuk bertahan dan menunggu lebih lama. Namun aku yakin hatiku dan segala kenangan tentang kita tak akan pernah berubah. Rasa ini akan tetap sama, seperti bagaimana pertama kali aku mulai menyayangimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme