Rabu, 09 April 2014

''Akankah Kamu Datang"

Kau tahu apa yang aku benci..????? Aku benci menghitung bulan yang sedang berjalan dan terus berganti yang artinya kamu bertambah lama perginamun tak kunjung kembali. Setiap hari aku semakin menggigil karena dinginnya rindu yang tercipta untukmu. Aku belum juga menemukan yang bisa merangkulku sehangat kamu saat hidup menghadapkanku pada banyak situasi sulit yang membuatku beku. Aku belum juga menemukan yang bisa membuatku nyaman senyaman saat bersamamu, bermimpi tentang banyak hal berdua, bertingkah aneh tanpa malu², membuat hayalan konyol kemudian tertawa terbahak-bahak saling mengatakan bodoh. Andai saja kamu ada disini, akan ku tarik hidungmu seperti biasanyalalu ku ceritakan bagaimana sulitnya melupakanmu.

Kau tak tahu kan betapa melupakan itu adalah hal yang tak pernah mudah. Tentu saja kau tak tahu karena kau bisa melupakanku dengan begitu gampangnya. Terkadang aku tidak tahu membedakan semua ini mimpi atau nyata. Aku masih belum percaya saja kalau kamu telahmembuangku. Namunjelas-jelasnyata karena kamu memang telah mencampakkanku dengan cara yang kejam.

Dimana kamu yang dulu pernah berjuang untuk tetap bersamaku..? Dimana kamu yang masih tetap memperjuangkan kita saatbanyak-banyaknya masalah yang datang...??Dimana kamu yang pernah bahkan sering memohon dan menangis untuk membuatku tetap bertahan disisimu ketika aku mulai putus asa menghadapi sikapmu...????Kau bawa kemana kebersamaan kita..??? Kau singkirkan kemanasemua yang telah kita perjuangkan bersama selama 2 tahun...?? Setelah kita berhasil melewati banyak masalah yang datang lalu kamu hancurkan semuanya dengan alasan yang tak pernahku mengerti. Ataukah ini hanya permainanmu..??? Apakah selama ini kau hanya memakai topeng manis yang membuatku terlajur butauntuk melihat seperti apa kamu sebenarnya...??? Jika iya, kenapa kau membuatku hidup dalam jutaan harapan selama dua tahun..??? Apa tujuanmu sayang..????

Aku menulis ini bukan untuk menyadarkanmu. Aku menulis ini ketika aku terlalu lelah dihantui bayang-bayangmu. Bayang-bayang yang masih saja terlihat nyata dipelupuk mataku. Berhenti mengganggu otak dan hatiku tanpa permisi. Apa tidak cukup kau meninggalkan banyak luka yang belum kunjung sembuh dan sekarang kenangan bersamamu pun ikut memperlambag proses penyembuhan luka ini. Aaaaahh sudahlah. Mungkin aku saja yang terlalu berlebihan. Kamu pasti berkata aku masih saja si Ayu bodoh yang mau-maunya dipermainkan oleh kenangan. Iya. Kamu memang masih segalaku, yang terindah, yang terpenting, yang ter ter ter ter. Oke, kamu menang lagi. Maaf jika kejujuranku terdengar bodoh. Kau yang dulu ataupun yangyang sekarang sama saja. Rasa ini masih tetap memihakmu. :'(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme