Kau tahu apa
yang aku benci..????? Aku benci menghitung bulan yang sedang berjalan dan terus
berganti yang artinya kamu bertambah lama perginamun tak kunjung kembali.
Setiap hari aku semakin menggigil karena dinginnya rindu yang tercipta untukmu.
Aku belum juga menemukan yang bisa merangkulku sehangat kamu saat hidup
menghadapkanku pada banyak situasi sulit yang membuatku beku. Aku belum juga
menemukan yang bisa membuatku nyaman senyaman saat bersamamu, bermimpi tentang
banyak hal berdua, bertingkah aneh tanpa malu², membuat hayalan konyol kemudian
tertawa terbahak-bahak saling mengatakan bodoh. Andai saja kamu ada disini,
akan ku tarik hidungmu seperti biasanyalalu ku ceritakan bagaimana sulitnya
melupakanmu.
Kau tak tahu
kan betapa melupakan itu adalah hal yang tak pernah mudah. Tentu saja kau tak
tahu karena kau bisa melupakanku dengan begitu gampangnya. Terkadang aku tidak
tahu membedakan semua ini mimpi atau nyata. Aku masih belum percaya saja kalau
kamu telahmembuangku. Namunjelas-jelasnyata karena kamu memang telah
mencampakkanku dengan cara yang kejam.
Dimana kamu
yang dulu pernah berjuang untuk tetap bersamaku..? Dimana kamu yang masih tetap
memperjuangkan kita saatbanyak-banyaknya masalah yang datang...??Dimana kamu
yang pernah bahkan sering memohon dan menangis untuk membuatku tetap bertahan
disisimu ketika aku mulai putus asa menghadapi sikapmu...????Kau bawa kemana
kebersamaan kita..??? Kau singkirkan kemanasemua yang telah kita perjuangkan
bersama selama 2 tahun...?? Setelah kita berhasil melewati banyak masalah yang
datang lalu kamu hancurkan semuanya dengan alasan yang tak pernahku mengerti.
Ataukah ini hanya permainanmu..??? Apakah selama ini kau hanya memakai topeng
manis yang membuatku terlajur butauntuk melihat seperti apa kamu
sebenarnya...??? Jika iya, kenapa kau membuatku hidup dalam jutaan harapan
selama dua tahun..??? Apa tujuanmu sayang..????
Aku menulis
ini bukan untuk menyadarkanmu. Aku menulis ini ketika aku terlalu lelah
dihantui bayang-bayangmu. Bayang-bayang yang masih saja terlihat nyata
dipelupuk mataku. Berhenti mengganggu otak dan hatiku tanpa permisi. Apa tidak
cukup kau meninggalkan banyak luka yang belum kunjung sembuh dan sekarang
kenangan bersamamu pun ikut memperlambag proses penyembuhan luka ini. Aaaaahh
sudahlah. Mungkin aku saja yang terlalu berlebihan. Kamu pasti berkata aku
masih saja si Ayu bodoh yang mau-maunya dipermainkan oleh kenangan. Iya. Kamu
memang masih segalaku, yang terindah, yang terpenting, yang ter ter ter ter.
Oke, kamu menang lagi. Maaf jika kejujuranku terdengar bodoh. Kau yang dulu
ataupun yangyang sekarang sama saja. Rasa ini masih tetap memihakmu. :'(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar