Minggu, 21 Agustus 2016

LIFE DOESN'T HAVE A RESET BUTTON

Setiap orang punya ceritanya sendiri, punya bahagia sendiri, juga punya rasa sakit sendiri. Tak ada seorangpun manusia yang hidupnya mulus tanpa masalah. Kamu, mereka, pun saya pasti punya masalah dalam hidup ini.

Ketika masalahmu terasa semakin rumit dan kamu mulai tak kuat menjalaninya pernahkah kamu berpikir ingin pergi ke tempat yang jauh. Sangat jauh. Mengunjungi tempat-tempat indah, tempat entah-berantah dimana kamu bisa menenangkan diri, bertemu dengan orang-orang baru, orang-orang yang tidak mengenalimu dan mereka tidak perlu tau masalahmu, rasa sakitmu, juga masa lalumu. Disini kamu ingin seperti biasa, mewujudkan mimpi-mimpimu dan segera memencet tombol "RESET" lalu semuanya mulai dari awal lagi seakan tidak terjadi apa-apa.
Tapi sayangnya Hidup tidak pernah punya tombol RESET. Hidup tidak pernah memelberimu lorong untuk mengulang atau menghapus yang sudah terlewati. Hidup hanya memberimu satu pilihan yaitu melanjutkan. Mau tidak mau kita harus menghadapi semuanya sendiri. Karena disaat-saat sulit seperti ini tidak ada yang bisa kamu andalkan selain dirimu sendiri dan Tuhan. Tidak juga sahabatmu, keluargamu, kekasihmu, atau siapapun. Hanya dirimu sendirilah dan Tuhan yang bisa menegerti.

Hidup memang kadang sememuakkan itu. Tak ada gunanya menyesal. Hanya buang-buang waktu jika kamu berharap bisa mengembalikan semuanya seperti semula dengan memencet tombol RESET. Hidup bukan handpone atau komputer yang jika sudah mulai error bisa dinstal ulang atau disoftware lalu akan kembali seperti pengaturan awal. Hidup kadang membuat kita terperangkap dalam sebuah keterlanjuran. Seperti nasi yang sudah jadi bubur tidak akan bisa dijadikan nasi kembali. Nikmati saja. Bubur pun rasanya enak jika kita bersyukur. Seperti itu pula hidup. Syukuri yang terjadi, perbaiki yang salah, luruskan yang bengkok, obati yang luka, yang lalu biarlah berlalu. Karena dalam hidup ada hal yang memang harus kita lepaskan juga masih banyak hal yang perlu kita kejar didepan sana. Kita tidak pernah tau rencana tuhan untuk hidup kita. Bukankah hidup punya banyak kejutan. Berjalanlah lagi, bangkitlah lagi, semua sudah terjadi dan disinilah kita. Sampai pada titik yang tidak pernah kita duga. Titik dimana kita merasa terpurik dan hampir menyerah. Titik dimana kita harus punya hati yang lebih kuat. Titik yang sama sekali tidak kita sukai tapi membuat kita belajar arti hidup dan kedewasaan.

Don't give up...!!!
Jika bukan kita yang berjuang siapa lagi yang akan memprjuangkan hidup kita. Kita adalah nahkoda dalam kehidupan kita sendiri. Mau diarahkan kemana, stirnya ada ditangan kita. Mau dipersulit atau dipermudah semuanya tergantung kita yang menjalaninya. Jangan menyerah atas hidup kamu sendiri. Kamu istimewa, kamu tegar.
Hidup sudah sejauh ini. Sudah banyak hal yang terlewati, banyak jalan, banyak persimpangan, macam-macam cuaca dengan segala kelelahan yang ada. Kita sedang melewati hidup yang bagaikan sebuah perjalanan dengan banyak persimpangan. Tak ada yang kita punya. Kaki siapa lagi kalau bukan kaki kita sendiri. Berjalan sendiri, memilih persimpangan kita sendiri, melewati yang memang harus kita leawati. Sesulit dan sesakit apapun kita sudah terlanjur sampai disini. Tidak ada cara lain selain melewatinya. Tidak pernah ada tombol RESET.

Jumat, 13 Mei 2016

Untukmu

Ini untukmu, orang yang selalu ku perbincangkan dengan sang pencipta.
Kamu adalah sosok yang biasa di hadapan banyak orang, kamu mungkin hanya seorang pria pekerja keras dengan niat yang begitu besar untuk mencapai semua tujuan-tujuan hidupmu.
Aku ? iya aku, tak pernah mengenalmu sebelumnya. Kamu bukan pria yang aku bayangkan sebelumnya, kamu bukan orang yang ku kira yang akhirnya aku doakan secara diam-diam. Aku tak pernah menyangka bahwa kamu yang bisa membhat luka hati yang selama ini menganga perlahan kering, hati yang selama ini pernah ku kunci rapat-rapat untuk siapapun yg ingin singga.
Kagum denganmu ? rasanya tidak. Kamu di mataku hanya pria biasa, yang rasanya tidak patut aku perjuangkan. Pria biasa yang mengubah hatiku, mengubah bukan dalam hal kau membuatku jatuh cinta, tidak bukan itu yang ku maksudkan. Kamu membuatku semakin ingin dekat dengan sang pencipta, kamu adalah lasan untuk menjadikan hidup lebih baik, kamu adalah apa yang aku perbincangkan dengan sang pencipta.
Entahlah perbincangan ini akan berujung dimana, tapi yang aku tahu. Kamu adalah hal istimewa yang aku perjuangkan di hadapan Tuhanku. Perjuangkan bukan kamu menjadi milikku, memperjuangkanmu agar kamu selalu berada dalam lindungannya, agar kamu selalu bahagia dan dimudahkan dalam segala hal.
Untukmu yang selalu ku perbincangkan dengan sang pencipta. Jangan bekerja terlampau keras, ingat jam makan siang, ingat waktu untuk istirahat, tetap jadi yang terbaik untuk orang-orang yang menyayangimu.
Aku tak pandai mengungkap didepanmu dan mengatakan semua yang ingin ku katakan. Aku hanya bisa memohon kepada sang pencipta untuk terus menjagamu.
Untukmu yang selalu ku perbincangkan dengan sang Pencipta, kamu adalah hal istimewa, kamu adalah salah 1 alasan, alasan aku berbincang dengan sang pencipta.

Sabtu, 16 April 2016

Anniversary 24th

Welcome again April. Waktu mempertemukan kita lagi. Sepertinya saya kudu bikin ritual khusus penyambutan april kali ini. Bagaimana tidak, sekarang april memberikan saya angka "24". Sudah hampir ¼ abad.

     Apa kabar diriku..?????? Bagaimana rasanya setahun yang sudah berlalu..? Bahagiakah..? Apa tidak ada yang begitu menyakitkan..? Bagaimana dengan cobaanmu..? Apakah tak menghabiskan banyak air mata untuk melewatinya..? Seberapa banyak pelajaran yang kamu dapat selama setahun berlalu..? Apa persiapan kamu memasuki angka 24..? Sudah menjadi pribadi yang baik kah..? Sudah dewasa kah..? Bagaimana hidup menurut mu..?
powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme